zzsandalsbeach |
Aku hanya
ingin terus menengelamkan rasa ini. memendamnya rapat dalam-dalam. Tak kan ku
biarkan orang lain mengetahuinya. Ini lah rasa yang malu-malu. Malu untuk
mengungkapkan. Ingin berteriak karena sesak bahwa aku memang benar-benar
menyukainya. Menyukai semua yang ada padanya. Entah sihir apa ini? semua nampak
begitu indah dimataku dan hati ku berdebar cepat!
Tak pernah
mampu untuk menatap, seperti khawatir dia akan mengetahui rasa ini. ah sungguh
malu! Biarkan saja aku yang merasa, dan jangan sampai dia tahu. Biarkan tuhan
yang sampaikan. Bila jodoh mungkin rasa ku ini bisa sampai padanya.
Begitulah apa
yang aku percayai dalam hati. Namun, aku sadar selamanya rasa yang ada dalam
hati ini akan selalu disimpan dalam rapat. Karena hari itu tuhan membalas semua
nya dengan sebuah jawaban. Jawaban yang aku tidak inginkan.
“Datang ya, kau sahabat
terbaikku, aku ingin kau selalu ada disampingku”
Seketika itu
juga seluruh tubuhku lemas. Hati ku terasa ada yang menusuk. Nafas ku juga
sesak. Menyesal, marah, sedih, namun bahagia karena sahabatku akan menikah.
Hani teman terbaikku akan menikah dengan nya, dia yang selama ini aku cintai
dalam diam. Aku hanya membalasnya dengan senyuman yang dipaksakan, mataku saat
itu mulai panas. Aku tahan jangan sampai mata ku ini mengeluarkan butiran air
didepan sahabat ku itu.
Dan saat ini
ku lihat dia yang kucinta dan sahabatku dalam acara sakral yang menjadikan
mereka sepasang kekasih sah di depan tuhan. Tangis syukur membasahi semua yang
menghadiri atas pernikahan itu. Dan aku menangis yang entah apa maknanya. Namun
aku bahagia melihatnya bahagia. Ku lihat senyumnya selalu merekah disamping
sahabatku. Mungkin memang aku harus menyimpan rapat rasa ini, cukup aku dan
tuhan yang tahu. Dan aku tak menyesal telah mencintainya. Cinta ini menjadi
sepenggal kisah yang selamanya akan berbekas dalam hati.